Akankah nasib dan rezeki kita membaik, sekiranya kita melakukan hal-hal berikut ini selama 21 hari? Sebelum dijawab, perhatikan dulu poin-poin di bawah ini:
- Anda menyenangkan hati orangtua dengan perhatian, kunjungan, dan bingkisan (oleh-oleh). Intinya Anda berusaha berbakti dengan sebaik-baik bakti.
- Anda berbagi, yang berbalas ratusan kali lipat, lalu dilipatgandakan lagi puluhan kali lipat. Kepada keluarga, juga kepada sesama. Intinya Anda bersedekah dengan sebaik-baik sedekah.
- Anda menyambung tali silaturahim, meminta maaf, dan memberi maaf. Bahkan kepada orang-orang yang jarang Anda kontak selama berbulan-bulan. Intinya Anda bersilaturahim dengan sebaik-baik silaturahim.
Saya ulang pertanyaan saya, akankah nasib dan rezeki Anda membaik sekiranya Anda melakukan hal-hal tersebut di atas selama 21 hari? Insya Allah, pasti. Ya, p-a-s-t-i.
Nah, itulah salah satu rahasia #Ramadhan. Bukankah itu semua yang Anda lakukan selama Ramadhan? Ini nggak mengada-ngada. Coba Anda ingat-ingat kembali, bukankah itu semua yang Anda lakukan selama ini?
- Anda mudik, atau setidaknya menghubungi orangtua dengan kualitas hubungan yang jauh lebih baik. Transfer juga, dengan kuantitas yang lebih baik. Bagaimana mungkin itu nggak berdampak?
- Anda bersedekah dan, karena fadilah Ramadhan, dilipatgandakan lagi puluhan kali lipat. Lalu Anda membayar zakat harta dan zakat fitrah. Terus Anda menyiapkan bukaan puasa. Bagaimana mungkin itu nggak berdampak?
- Anda menghubungi bahkan mengunjungi kerabat dan sahabat, untuk silaturahim dan bermaaf-maafan. Ikatan batin pun menguat lantaran Anda buka puasa bareng dan taraweh bareng. Bagaimana mungkin itu nggak berdampak?
Malah, ini semua terjadi bukan saja 21 hari, melainkan 30 hari. Kurang-lebih seperti itu. Kalau hari biasa saja berdampak, APALAGI Ramadhan. APALAGI Anda melakukan itu semua sambil berpuasa. Nggak diragukan lagi, berlapis-lapis dampaknya!
Tulisan ini adalah 'goodness in practice'. Mungkin Anda terpikir untuk men-share tulisan ini kepada keluarga Anda dan teman-teman Anda, karena Anda ingin mereka lebih bersemangat dalam mengisi Ramadhan. Silakan saja. Niscaya dampaknya akan bertambah lagi dan lagi. Berkah? Pahala? Niscaya akan turut serta.
Yang saya yakini, Ramadhan bukan saja momentum untuk perbaikan iman dan akhlak. Namun menyimpan bonus tambahan. Ya, bonus tambahan. Apa itu? Perbaikan nasib dan rezeki. Terlebih-lebih lagi jika kita melakukannya dengan setulus hati dan sepenuh hati.
Siapa yang sanggup membantah kebaikan di balik Ramadhan? Saya harap Anda sependapat dengan saya. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Share ya. Semoga berkah berlimpah.
No comments:
Post a Comment