Begitu mudah kita merasa tersinggung, tersanjung, atau bahkan merasa sakit hati, tinggi diri, dan semua itu gara-gara manusia. Semua dibawa perasaan
Padahal dakwah tidak ada urusannya sama sekali dengan manusia, dakwah itu perintah Allah, tentang agama Allah, mencari ridha Allah
Lalu mengapa kita masih membiarkan manusia mengambil alih? Mengapa kita masih menyisakan sebagian hati dan pikiran kita untuk respons manusia?
Manusia tak memberi pahala satu sama lain, pun tak bisa menentukan yang lain akan disiksa. Cukup kita pahami Al-Qur'an dan As-Sunnah, kuatkan dalil, indahkan akhlaq, luruskan lisan, lalu berdakwahlah
Adapun manusia, takkan pernah puas sebagian mereka dengan dakwah yang kita lakukan, sebab mereka pikir yang tahu hanya mereka dan yang lain selalu salah
Ada pula manusia yang telinga mereka tersumbat dari kebenaran, marah saat menerima kebaikan, lisan dan pikirannya dipenuhi nyinyir dan sumir, tak perlu risau, ini jalan dakwah
Ingat-ingat, bagi mereka yang mengharapkan ridha Allah, maka penilaian manusia harus segera dikeluarkan dari hitungan dakwah, hanya kepada Allah kita berharap
Pada titik itu, pujian dan cacian rasanya sama, semata lisan manusia. Yang penting kita masih bisa berdakwah, yang penting kita masih bisa taat pada Allah
Jangan menyandarkan amal pada manusia karena itu sia-sia, sungguh jawab yang paling baik pada tiap-tiap yang meragukan dirimu adalah karya. Maka berkaryalah dalam dakwah, berkarya karena Allah 🙂🙂🙂
No comments:
Post a Comment